Takut Membangun Usaha Setelah Pensiun? Lakukan Tips Ini!

Siapa yang beranggapan resign adalah akhir dari segalanya? Siapa yang dapat mengklaim bahwa kita tidak akan sukses setelah keluar dari tempat kerja? Kalau kita masih beranggapan demikian artinya kita meragukan bahwa setiap rezeki itu datangnya dari Allah, bukan dari bos atau pimpinan. Bukankah pada setiap tanah yang kita pijak di sana ada rezeki yang berasal dari Allah? Bukankah rezeki Allah tersebar di seluruh penjuru negeri? Apa buktinya? Baca hadist di bawah ini :

“Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya …,” (Q.S. Al Mulk: 15).

“Tidak ada satu makhluk melatapun yang bergerak di atas bumi ini yang tidak dijamin ALLAH rezekinya.” (Surah Hud : 6).
 
“Barangsiapa yang bertakwa kepada ALLAH nescaya Dia akan menjadikan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya.” (Surah At-Thalaq : 2-3).

Menjadi seorang pensiunan, baik pensiunan karyawan swasta atau negeri, adalah sebuah pilihan. Ketika pilihan itu akhirnya menjadi salah satu keputusan yang kita ambil, janganlah ragu dan takut jika pintu rezeki akan tertutup. Ada banyak jalan untuk meraih rezeki tersebut, salah satunya adalah dengan berniaga atau menjadi pengusaha. Bahkan, Rasulullah pun menyatakan bahwa sembilan dari pintu rezeki ada dalam perdagangan. 

Buat kamu semua yang masih merasa takut untuk memulai bisnis, coba praktekan tips-tips ini, deh.

1. Jangan Takut dengan Risiko

Tidak ada satu pun pekerjaan di dunia ini yang tidak mengandung risiko. Setiap pekerjaan memang beda-beda dalam menyangkut risiko. Ada risiko waktu, risiko tenaga, bahkan risiko pikiran dan tekanan pekerjaan. Bahkan, menjadi seorang pegawai swasta atau pegawai negeri sipil yang katanya dijamin pemerintah pun masih mengandung risiko. Menjadi pengusaha pun juga memiliki banyak risiko. Salah langkah dalam mengambil keputusan akan berpotensi membuat bangkrut usaha yang telah dibangun dengan susah payah. Akan tetapi, bagaimana kita dapat mengukur sejauh mana keberhasilan yang dicapai jika kita masih ragu dalam membangun dan menjalankan usaha setelah pensiun? Seseorang yang memiliki mental pengusaha tentu tidak akan takut dengan risiko tetapi juga cermat dalam mengambil risiko.

Baca Juga : MLM Bisnis Yang Pas Untuk Pra Pensiun dan Pensiunan Ini Fakta nya

 2.  Yakin bahwa Rezeki Datang dari Allah

Sahabat Abi Ummi, jika kita masih ragu bahwa kita akan sukses membangun berbagai macam usaha setelah pensiun, coba pahami kembali makna ayat Alquran berikut:

“Dan, apakah mereka tidak memerhatikan bahwa sesungguhnya Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan Dia pula yang menyempitkan (rezeki itu). Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang beriman,” (Q.S. Ar Rum: 37).

Dengan memahami dan mengkaji ayat tersebut kita harus yakin bahwa setiap rezeki kita, baik banyak atau sedikit, semuanya telah dijamin oleh Allah sesuai kadar usaha dan ikhtiar yang kita lakukan. Bagi siapa pun yang lebih rajin berusaha maka ia akan mendapatkan hasil sesuai apa yang diusahakannya. Sementara bagi siapa pun yang malas maka dia juga akan mendapatkan hasil sesuai kemalasannya. Jadi, sukses atau tidaknya kita menjadi pengusaha setelah pensiun ditentukan oleh diri kita sendiri.

3. Ingat Slogan Where There Is A Will There Is A Way

Di mana ada kemauan di situ ada jalan. Pepatah tersebut sangatlah tepat. Kemauan dan tekad yang keras akan menuntun kita pada berbagai jalan dan solusi yang dapat digunakan dalam memecahkan masalah kita.

Membangun bisnis dan usaha setelah pensiun memang membutuhkan modal, baik secara materi, pengetahuan, pikiran maupun tenaga. Sepintas memang terasa sulit untuk dilakukan apalagi jika kita tidak memiliki bekal berniaga dan berusaha sebelumnya. Akan tetapi, jika kita memang berniat untuk melakukan berbagai usaha setelah pensiun dan mengembangkannya, jalan itu perlahan akan terbuka.

Untuk membuka jalan tersebut juga dibutuhkan usaha dari diri kita. Kita harus mau dan mampu belajar dari rekanan bisnis yang telah kita percayai mampu mengajarkan ilmu berdagang kepada kita. Membangun banyak jaringan dengan asas kepercayaan dan keprofesionalan yang nantinya akan dapat memperluas wilayah pemasaran usaha kita.

Langkah apa pun yang harus kita jalani pasti akan dapat dilewati jika kita sudah memiliki niat dan kemauan yang tinggi untuk menjadi pengusaha.

 

4. Minat, Kerja Keras, dan Bakat

Kerja keras menjadi kunci kesuksesan dalam berbisnis. (http://cdn.bisnisukm.com)

Berapa banyak contoh orang yang berbakat berniaga tetapi tidak sukses menjadi seorang pengusaha hanya karena memiliki minat dan kerja keras yang rendah. Sebaliknya, sangat banyak orang yang awalnya tidak memiliki bakat berbisnis tetapi sukses menjadi pengusaha karena minat dan kerja keras yang tinggi. Hal ini berarti kesuksesan kita menjadi pengusaha setelah pensiun nanti tidak ditentukan dari bakat bisnis yang kita bawa sejak lahir melainkan adanya minat dan kerja keras yang tinggi.

5. Bangun Mimpi Setinggi Gunung

Setelah merencanakan membangun dan memiliki usaha setelah pensiun, apakah yang menjadi mimpi dan cita-cita kita? Sebesar apakah mimpi itu? Jangan-jangan kita belum memiliki satu pun mimpi yang akan kita capai. Jangan pernah meremehkan apalagi menertawakan mimpi. Banyak sekali orang-orang besar yang sukses dari mimpi mereka.

Salah satu modal utama dari kesuksesan bisnis dan usaha setelah pensiun yang kita kembangkan dalam adanya mimpi yang kokoh dan besar. Dari mimpi itu kita akan merencanakan berbagai macam strategi untuk mempermudah kita dalam meraih mimpi itu. Mimpi juga menjadi bahan penyemangat agar kita mau mengubah keadaan menjadi lebih baik dari pada sebelum kita resign dan memutuskan menjadi seorang pensiunan.

5. Banyak Memberi

Sahabat Abi Ummi pernah mendengar kisah kesuksesan Abdurrahman bin Auf dalam berdagang? Salah satu sahabat terbaik Rasulullah saw. tersebut meraih kesuksesannya karena ia memiliki prinsip bahwa ia berdagang tidak hanya untuk dirinya melainkan untuk orang lain juga. Maksud berdagang untuk orang lain di sini adalah bahwa dalam sebagian penghasilan kita ada hak orang lain. Oleh karena itu, tunaikanlah hak orang-orang itu dengan bersedekah dan membayar zakat. Semakin banyak kita memberi maka semakin banyak pula pahala dan keberkahan yang akan kita dapat dari Allah Swt.

Nah, jika sahabat Abi Ummi merupakan salah satu pensiunan yang ingin menjadi seorang pengusaha, mulailah membangun kerajaan bisnis itu dari sekarang. Mulailah dari hal-hal kecil yang kita sukai. Lakukan dengan kerja keras dan jangan ragu akan rezeki yang diberikan oleh Allah kepada kita. Selamat menjadi pengusaha!