Bagi sebagian besar orang untuk mengatur keuangan merupakan hal yang tidak mudah. Banyak sekali kebiasaan buruk yang seringkali mengacaukan keuangan sehingga tidak bisa berjalan dengan baik.
Tak dapat di pungkiri yang menjadi perbedaan antara hidup yang makmur dan hidup yang terus mengalami stres adalah disiplin secara finansial. Untuk mempertahankan keuangan dari banyak masalah finansial, yang paling berpengaruh adalah kebiasaan untuk memonitor pengeluaran secara rutin. Seperti contohnya anda hitung rata-rata pendapatan yang di hasilkan selama hidup lalu dikali dengan berapa lama Anda bekerja. Pasti jumlahnya ratusan juta – miliaran, bukan?
Pertanyaannya, mengapa masih banyak yang belum siap pensiun? Mengapa sedikit sekali di antara mereka yang tidak menjadi miliuner?
Hal ini disebebkan karena banyak sekali diantara mereka yang belum bisa mengelola uang dengan benar, dari yang telah mereka dapatkan. Di lain sisi, cara mengelola keuangan akan berdampak secara langsung pada kualitas kehidupan yang dijalani. Sebuah fakta terbaru pun dipaparkan pakar keuangan Prita Hapsari Ghozie yang mengatakan bahwa ada kekhawatiran tersendiri yang dirasakan masyarakat Indonsia terkait pensiun. Dilihat dari statistik terbaru, sekitar 85 persen mereka belum siap untuk menjalani masa pensiun.
Untuk mengetahui bagaimana caranya mengelola uang dengan baik dan benar, berikut anda bisa melihat cara-caranya di bawah ini :
1. Tabung Dulu, Baru Belanja
Kebiasaan orang-orang yang susah sekali di ubah adalah menghabiskan sebagian gaji setelah menerima dan membelanjakannya. Setelah gaji yang kita terima di potong untuk tagihan dan pajak bulanan, untuk menyisihkan sebagian gaji untuk persiapan pensiun terkadang juga sangat sulit. Namun, demi membangun kekayaan, mindset inilah yang harus benar-benar diubah. Kebanyakan orang membelanjakan uangnya, membayar tagihan baru, kemudian menabung sisanya.
Padahal seharusnya sebaliknya.
Mindset harus harus menabung untuk tujuan keuangan terlebih dahulu, membayar tagihan, kemudian membelanjakan sisanya. Namun, ada masalah yang seperti ini pula, mengapa semakin besar pemasukan Anda, semakin besar pula pengeluarannya?
Tapi ingat, bukan maksudnya Anda diminta untuk menginvestasikan seluruh uang dan hanya makan nasi putih setiap hari. Ingat lah bahwa artikel ini mendorong anda untuk menumbuhkan komitmen untuk menyisihkan 10 – 20 persen pendapatan untuk persiapan pensiun. Kita tidak boleh meremehkan hal-hal yang terlihat kecil di awal. Karena disaat momentum mulai terbentuk dan mulai terlihat hasilnya, maka Anda akan lebih bersemangat dan terbiasa.
2. Tentukan Tujuan Finansial
Menentukan tujuan finansial sama seperti Anda menentukan tujuan untuk menang. Contohnya seperti seorang atlet yang berlatih terus menerus untuk mencapai tujuannya, tujuan untuk menang. Anda bisa menentukan tujuan Anda untuk meraih kesuksesan secara keuangan untuk hari tua, juga akan membantu Anda untuk merasa terus termotivasi dan semakin mudah untuk mencapainya.
Sebagai awal mulai, pertama buatlah perencanaan 5 tahun. Pikirkan apa yang akan Anda capai dalam 5 tahun. Contohnya, bagaimana mengumpulkan dana darurat sebesar 6 kali lipat gaji bulanan, atau untuk sesuatu yang besar. Misalnya rencana untuk menikah atau kumpulkan uang muka untuk kredit pemilikan rumah (KPR), dll. Hal itu bisa Anda pikirkan matang-matang dengan mencoba untuk menambah penghasilan. Tujuan itu di peruntukkan untuk kesuksesan masa depan.
3. Gunakan Metode Sendiri
Setiap orang memiliki metode berbeda-beda untuk setiap peraturan harian yang di buat. Anda bisa menentukan metode yang mudah dan sedernaha, tentu juga mudah di ingat. Contohnya, Anda tidak boleh membeli sepatu, tas atau barang lainnya lebih dari RP. 200.000, dan tidak boleh makan diluar lebih dari Rp. 100.000. Cara ini jika di praktikkan tiap hari, maka akan menjadi kebiasaan dalam jangka panjang.
Namun, kalau masih terlalu sulit, Anda bisa membuatnya lebih longgar terlebih dahulu, namun lama kelamaan Anda bisa mempersempitnya. Misalnya, dalam kurun waktu 2 minggu, Anda makan diluar 2 kali, namun setelah beberapa waktu kemudian, Anda membiasakan untuk makan di luar 2 minggu sekali, dst.
4. Pisahkan rekening yang digunakan untuk belanja
Coba mulai praktekan ini. Hal sederhana namun bisa menunjukkan hasil yang signifikan. Anda perlu membuka rekening baru yang terpisah dari rekening pengeluaran sehari-hari Anda. Tujuannya agar tabungan ini bisa terpisah dan tidak tercampur dengan pengeluaran sehari – hari sehingga meminimalkan resiko uang tersebut terpakai. Pilihlah tabungan dengan biaya administrasi yang rendah. Simpan kartu ATM Anda di rumah agar Anda tidak dengan mudah mengeluarkan uang dari tabungan tetap Anda.
5. Orang Kaya Raya yang Sederhana
Orang yang kaya raya, tidak semua orang yang hidup dalam glamor, orang-orang yang menghambur-hamburkan uang, dll. Survei yang dilakukan oleh Dr. Thomas Stanley, penulis buku “The Millionaire Next Door: The Surprising Secrets of America’s Wealthy”, yang telah melakukan wawancara terhadap para miliuner lebih dari 2 dekade, mengungkapkan bahwa pencapaian mereka sebagai miliuner adalah hasil dari kerja keras, kebiasaan menabung, dan hidup sesuai kemampuan finansial. Bukanlah orang-orang yang hidup dalam glamor dan me
6. Persiapkan Dana Pensiun, Mulai Dari Sekarang!
Jangan Anda berpikir di kisaran umur 20 – 30 masih terlalu dini mulai mempersiapkan dana pensiun. Persiapan memang terlalu jauh, namun jika Anda mulai dari sekarang, tujuan untuk hidup bahagia di masa pensiun lebih dekat. Karena, semakin lama di tunda semakin besar pula kebutuhan dana pensiun yang harus disisihkan. Sebaliknya, semakin cepat memulai, semakin besar kemungkinan uang Anda untuk bertumbuh.
Misalkan, bila saat ini usia Anda 30 tahun dan menyisihkan Rp 500 ribu per bulan dengan tingkat imbal hasil rata-rata 7%, maka uang tersebut akan menjadi Rp 56 juta dalam 30 tahun. Jika ingin meraih hasil yang sama ketika Anda usia 40 tahun, maka jumlah yang harus disisihkan adalah Rp 1.100.000 per bulan, dst.
7. Ketahui Jumlah Pemasukan dan Pengeluaran Harian
Poin ini sama pentingnya dengan yang lain. Anda haruslah memulai untuk menyisihkan sejumlah uang untuk mempersiapkan dana pensiun. Setelah Anda mengetahui pemasukan dan pengeluaran harian, haruslah Anda memperhitungkan uang yang harus di sisihkan setiap bulannya. Sehingga tidak ada tagihan yang tiba-tiba menumpuk setiap bulannya. Namun sayangnya, mayoritas orang merasa malas untuk mencatat hal tersebut setiap hari.
Buatlah perubahan dan aplikasikan hasil dari pengamatan dan perhitungan Anda. Anda bisa mencatat dengan aplikasi online jika Anda merasa tidak punya waktu untuk melakukan itu. Namun percaya dirilah. Karena hal kecil seperti menghabiskan uang di sebuah restoran, yang biasa kita abaikan setiap berkunjung, bisa membantu Anda secara keuangan di masa depan Anda nanti. Maka, Jadilah manager untuk keuangan rumah tangga Anda sendiri. Semangat!
8. Lepaskan Diri dari Hutang
Semua orang pasti pernah memiliki sejumlah hutang dalam hidupnya. Namun bila sifat hutang tersebut bukanlah hutang produktif seperti dana pendidikan atau KPR, tapi kartu kredit dimana cicilan dan bunga bulanannya sangat tinggi, maka tugas untuk melunasi menjadi prioritas nomor satu. Hutang menghambat Anda mencapai tujuan-tujuan finansial yang lebih jauh dan produktif. Maka dari itu, untuk memperlancar tujuan yang sudah Anda bangun sejak awal, haruslah Anda membayar hutang Anda terlebih dahulu.
Setelah Anda berhasil terlepas dari lilitan hutang, buatlah perjanjian dengan diri sendiri, atau istri, bila kartu kredit hanya boleh digunakan pada saat darurat saja. Kendaraan Anda rusak, harus diperbaiki segera jika tidak, semua kegiatan terhambat. Barang diskon, dan anda membutuhkannya berbulan-bulan kemudian, itu bukan hal darurat.
9. Tingkatkan Pendapatan
Terakhir adalah Meningkatkan Pendapatan. Menjadi Miliarder di saat pensiun sebenarnya bukan hal yang sulit, namun bukan juga hal yang mudah. Jika sudah menetapkan komitmen dan juga tujuan, tentu hal itu akan berjalan mudah dan terbiasa. Untuk menyempurnakannya, ada dua cara untuk meningkat aset Anda, yaitu kurangi pengeluaran atau tingkatkan penghasilan. Kurangi pengeluaran hanyalah sebagian sebuah rencana, karena dalam segi apapun Anda harus memiliki penghasilan tambahan, dan kemudian sisihkan serta investasikan sisanya.
Namun menambah penghasilan belum tentu akan menambah jumlah aset jika kebiasaan finansial Anda masih belum benar. Namun bila Anda bisa menambah penghasilan dan memiliki komitmen untuk menyisihkan sisanya, ada beberapa cara untuk mendapatkan tambahan pemasukan tersebut.
Salah satunya; diversifikasikan pemasukan dengan bekerja secara paruh waktu, dan kerjakan sesuatu yang kamu cintai. Bagi mereka yang tidak dapat memangkas pengeluaran mereka, ide pekerjaan paruh waktu itu cukup menarik. Katakanlah, dalam bisnis Networking contohnya, semua berbondong-bondong untuk menjalaninya ketika masa pensiun sudah dialami, namun belum ada persiapan sebelumnya. Salah satunya bisnis Networking bisa menjadi pilihan. Jika anda ingin mengetahui bisnis apa yang cocok untuk Anda, bisa hubungi kami untuk konsultasi.
Jadi, ke negara mana saja Anda akan singgah saat keliling dunia ketika pensiun nanti?